 |
| Sumber : Google Image |
1. Unsur-unsur Dalam Komunikasi Bisnis
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam (6) unsur pokok, yakni sebagai
berikut:
- Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
- Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang
atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
- Gagasan, opini, informasi, dan instruksi, merupakan isi dari
pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
- Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin
bersifat tatap muka.
- Menggunakan media tertentu atau melalui media yang
menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
- Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau
metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan
pesan.
- Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang
membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
2. Pola Komunikasi Bisnis
Secara umum pola kumunikasi (patterns of communication)
dibedakan menjadi 2 saluran (Purwanto,2006:40-45), yaitu :
a. Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional, maupun
matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai
dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses
penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi
informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
1. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (top-down)merupakan jalur
komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan
penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur
untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn,
komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
- Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu
- Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus
dilaksanakan
- Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik
organisasional
- Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para
karyawan
- Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu
organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
2. Komunikasi dari bawah ke atas
Atau disebut buttom-up communicatin berarti alur pesan yang
disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula
berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih
tinggi.
3. Komunikasi Horizontal
Atau horizontal communication atau sering disebut komunikasi
lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian
yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan
komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan
memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan
sejajar.
4. Komunikasi Diagonal
Atau diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua
tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal
antara manager pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager produksi dengan
bagian promosi, antara manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain
sebagainya.
b. Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada
dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan
kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang
mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor
yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film,
dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.
3. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pengambil
Keputusan
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses
memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat
keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk
melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan,
semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada
suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam
batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan
yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu
keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang
ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan
intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang
persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa
keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas
operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih
kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan
data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang
berpengalaman.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung
pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada
masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari
pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada
saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan
pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan
keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang
terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya
telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik
pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah
sebagai berikut:
- Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang
sudah dikenal.
- Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang
tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha
harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
- Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan
sebuah keputusan
- Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan
sebuah keputusan.
- Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat
ketidakpastian yang besar
- Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan
sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
- Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara
drastis susunan organisasi yang sekarang.
- Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua
keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda
dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh
meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat
mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi
pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi, dan
proses belajar.
Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha
yang mampu mengambil keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha
yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil
berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat,
waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya.
Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil
keputusan- keputusan yang tepat dalam bisnisnya. Seorang Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan
mengambil keputusan yang meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada
masa mendatang. Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada
ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya.
Faktor dan pertimbangan membuat keputusan
Dalam mengelola bisnisnya, para worausaha harus
membuatkeputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan
berikut:
- Ukuran dan kompleksitas bisnis.
- Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
- Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai
instalasi sistem.
- Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk
pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia.
- Jumlah transaksi yang harus diproses.
- Faktor-faktor keuangan.
4. Peran Komunikasi Dalam Bisnis
Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar
Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi
setiap produsen yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang dituukkan
pada konsumen yang tidak dikenalnya. Untuk berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas, dimana calon
konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan atau puluhan
juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasarn khusus seperti
periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang dilakukan setiap
pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru terletak
dalam bidang komunikasi massa.
Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi
Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang
kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikna pula sebagai saling tukar
menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antara
manusia baik individu maupun kelompok.
Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian
informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Apabila dirumuskan,
pada dasarnya komunikasi adalah pemberian dan penerimaan informasi berupa
pengetahuan dan pengertian dengan maksud untuk mengubah partisipasi agar
hal-hal yang diberitahukan itu menjdi milik bersama. Jadi dengan singkat dapat
dikatakan bahwa arti penting komunikasi adalah sebagai sarana atau alat untuk
menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar
tindakan serta dasar terbentuknya kerja sama.
Peranan komunikasi dapat diformulasikan sebagai berikut :
- Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian.
- Sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan (komunikator).
Pada dasarnya konsep dasar komunikasi meliputi :
a. Proses Komunikasi
b. Elemen-elemen Komunikasi
- Sender-write, speker, encoder (pengirim, penulis, pembicara, pembuat pesan)
- Message (pesan)
- Medium-letter, memo, report, speech, chart, etc (media surat, memo, laporan,
materi pembicaraan, peta dan sebagainya)
- Receiver-reader, listener, perceiver, decoder (penerima, pembicara,
pendengar, pengamat)
c. Motivasi untuk komunikasi
- Mengurangi ketidakpastian
- Memecahkan masalah
- Meningkatkan keyakinan
- Kontrol Situasi
- Balikan (feedback)
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
Saat ini teknologi informasi bukan hanya berkembang dengan pesat,
tetapi juga sering mengalami perubahan yang sangat cepat. Hampir setiap detik
selalu ditemukan penemuan baru dengan tujuan untuk memperbaiki atau
menyempurnakan hasil teknologi sebelumnya. manfaat teknologi nformasi pada saat
ini tidak hanya dipergunakan untuk kepentingan organisasi saja, tetapi juga
untuk kebutuhan individu. Bagi organisasi teknologi informasi dapat digunakan
untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan untuk kebutuhan individu,
teknologi dipergunakan untuk kepentingan pribadiseperti mencari pekerjaan.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini, bisa
dikatakan teknologi informasi telah memasuki ke segala bidang, salah satunya
dibidang bisnis. Bisnis tanpa adanya memanfaatkan teknologi informasi tidak
akan bisa maju dan terancam bangkrut. Banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan
teknologi informasi untuk mendukung kemajuan bisnis dan mendapatkan keuntungan
yang diinginkan.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi di bidang bisnis
akan memberikan dampak positif yang besar untuk jalanya bisnis yang kita
bangun. Berikut beberapa manfaat penting teknologi informasi dalam bidang
bisnis:
1). Munculnya peluang bisnis baru (E-business), dengan
semakin majunya teknologi dan informasi akan mendorong beberapa orang untuk
menciptakan beberapa peluang yang sangat menguntungkan dan sebagai modal bisnis
yang sangat menguntungkan. Contohnya pemanfaatan kemajuan teknologi dan
komunikasi adalah google. Di mana search engine google banyak digunakan untuk
mencari sesuatu di internet dan perusahaan google akan mendapatkan banyak
keuntungan.
2). Mengurangi biaya produksi dan operasional, kemajuan
teknologi dan informasi dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya
produksi sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengeluarkan
pengeluaran yang sedikit. dan mengurangi operasional sehingga perusahaan dapat
menambah jumlah produksi di setiap barang produksinya.
3). Mempermudah proses komunikasi dan monitoring
setiap karyawan, mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan
yang bekerja, sehingga karyawan tidak perlu repot-repot datang ke ruang rapat
dan berkumpul bersama, dan bisa melakukan teleconference untuk saling
berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal tersebut membuat rapat menjadi lebih
praktis dan juga dapat mengawasi kinerja para karyawan.
Sumber :
http://www.irmanfsp.com/2017/04/tujuan-dan-unsur-unsur-komunikasi-bisnis.html
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/04/26/pola-komunikasi-bisnis/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/05/31/pengaruh-pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam-pengambilan-keputusan-bisnis/