Kamis, 09 Oktober 2014

Manusia dan Kebudayaan


Sumber : Google Images

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang terkait satu sama yang lain. Begitupun sebaliknya. Manusia yang membuat kebudayaan, dan hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan tersebut mengatur hidup manusia agar sesuai dengan tujuan terciptanya budaya itu sendiri. Dalam uraian ini saya akan mencoba membahas tentang pengertian manusia dan kebudayaan.


A.      MANUSIA

Sumber : Google Images
Manusia adalah mahluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta ), “mens” (latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal.Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. 
Manusia sebagai makhluk budaya(homo humanus) mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
  1.   Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
    •  JasadMerupakan badan kasar manusia yang nampak   pada luarnya, dapat diraba, difoto dan menempati ruang dan waktu. 
    • Hayat :  Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
    •  Ruh   :  Bimbingan dan pimpimpan tuhan, daya yang bekerja spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptualyang menjadi pusat lahirnya kebudayaan. 
    • Nafs  :  Dalam pengertian diri atau keaukuan yaitu kesadaran tentang diri sendiri. 
  2.  Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
  •  Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id tidak berhubung dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
  •  Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian pertama kali dibedakan dari id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perananya dalam menghubungkan enrgi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi anatar usia satu atau dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. 
  • Superego, merupakan sruktur kepribadian yang paling akhir, munsul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi, superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh eho dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan similasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral tingkah laku ini ditunjukan oleh superego. Kesadaran membentuk aspek negatif dari superego, dan menentukan hal-hal mana yang termasuk dalam kategori tabu, yang mengatur bahwa penyimpangan dari aturan tersebut akan menyebabkan dikenakannya sangsi. Superego dan Id berada dalam kondisi konflik langsung, dan ego menjadi penengah atau mediator.

Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan kepada nilai-nilai yang ada di masyarakat dapat diidentifikasikan bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan oleh super egonya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri) yang dimilik oleh manusia

B.     KEBUDAYAAN

Sumber : Google Images
Apabila kita berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya. Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan dan akal manusia. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut dengan culture. Kata culturejuga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa indonesia.
Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang dimaksud dengan unsur. Yang dimaksud dengan unsur disini adalah apa saja sesunggunhya kebudayaan itu. Sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Kebudayaan yang terdapat pada semua jenis masyarakat, baik masyarakat kota maupun pedesaan, baik masyarakat modern maupun masyarakat tradisional disebut unsur-unsur budaya universal.
Unsur-unsur kebudayaan universal menurut C. Kluckhon meliputi tujuh unsur pokok yang dimiliki setiap kebudayaan,yaitu sebagai berikut :
  1. Sistem Religi, Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa di atas kekuatan dirinya. 
  2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan, Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu. 
  3. Sistem Pengetahuan, Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula. 
  4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi, Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. 
  5. Sistem Teknologi dan Peralatan, Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. 
  6. Bahasa, Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. 
  7. Kesenian, Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

C.    HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Sumber : Google Images
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya dan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis. Maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
  1. Eksternalisasi, merupakan proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia. 
  2. Obyektivitas, merupakan proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia. 
  3. Internalisasi, merupakan proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. Oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
Referensi :
  • Nugroho, Widyo, Muchji, Ahmad. 1996. Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Gunadarma. 
  • http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar